Ketegangan antara Ambisi dan Kesehatan Mental

Sindrom Anxious Overachiever adalah kondisi di mana seseorang memiliki dorongan kuat untuk mencapai kesempurnaan, namun dibarengi dengan kecemasan yang berlebihan mengenai hasil atau kinerja mereka. Orang yang mengalami sindrom ini sering merasa bahwa apa yang telah dicapai tidak cukup, bahkan jika mereka sudah berhasil mencapai banyak hal. Mereka terjebak dalam siklus ketegangan antara keinginan untuk terus berprestasi dan rasa takut akan kegagalan atau ketidakmampuan.

Ciri-ciri Anxious Overachiever

Individu dengan sindrom ini biasanya menunjukkan beberapa ciri khas, seperti:

1. Perfeksionisme: Mereka berusaha untuk melakukan segala sesuatunya dengan sempurna, bahkan jika itu berarti mengorbankan kesehatan fisik dan mental mereka.
    
2. Kecemasan Berlebih: Mereka merasa cemas tentang kinerja mereka dan sering khawatir apakah mereka akan memenuhi ekspektasi orang lain atau diri mereka sendiri.
    
3. Kesulitan dalam Menikmati Keberhasilan: Meskipun telah mencapai sesuatu yang besar, mereka tidak merasa puas dan terus berfokus pada tujuan berikutnya.
    
4. Penolakan terhadap Kegagalan: Mereka takut gagal dan sering kali menghindari situasi yang berisiko menimbulkan kegagalan.
    
5. Kesulitan dalam Menyusun Prioritas: Mereka kesulitan untuk menetapkan prioritas dan cenderung berusaha menyelesaikan semua tugas sekaligus, yang akhirnya membuat mereka kelelahan.
    

Dampak dari Sindrom Anxious Overachiever

Meskipun sindrom ini bisa terlihat sebagai dorongan untuk sukses, dampaknya terhadap kesehatan mental dan fisik tidak dapat dianggap sepele. Beberapa dampak yang bisa timbul antara lain:
 

1. Stres Berlebihan: Tekanan yang ditimbulkan oleh keinginan untuk selalu berprestasi dapat menyebabkan stres kronis, yang berdampak pada kesehatan fisik seperti gangguan tidur, sakit kepala, atau masalah pencernaan.
    
2. Kecemasan: Orang dengan sindrom ini sering merasa cemas berlebihan tentang kinerja mereka, bahkan dalam situasi yang tidak memerlukan perhatian yang berlebihan.
    
3. Burnout: Kelelahan emosional dan fisik bisa terjadi karena bekerja tanpa henti, yang akhirnya membuat mereka merasa tidak produktif meskipun sudah berusaha keras.
    
4. Gangguan Kesehatan Mental: Jika tidak ditangani, kecemasan dan stres yang berlarut-larut bisa berkembang menjadi gangguan kecemasan atau depresi.
    

Peran Biro Psikologi Profesional dalam Mengatasi Anxious Overachiever

Bagi banyak orang yang mengalami sindrom Anxious Overachiever, bantuan dari jasa konseling psikologi bisa menjadi solusi yang sangat efektif. Konseling psikologi yang profesional memberikan ruang aman bagi individu untuk berbicara tentang ketakutan dan kecemasan mereka tanpa merasa dihakimi. Dengan bantuan dari biro psikologi terbaik, individu dapat belajar keterampilan mengelola kecemasan, menetapkan batasan yang sehat, dan menjalani kehidupan yang lebih seimbang. Psikolog yang berpengalaman juga dapat membantu mengeksplorasi akar penyebab dari kecemasan yang dirasakan, serta memberikan strategi untuk menghadapinya.
 

Kesimpulan

Sindrom Anxious Overachiever adalah kondisi yang banyak dialami oleh individu yang sangat ambisius namun terbebani oleh kecemasan berlebih. Meskipun mereka mungkin terlihat sukses di luar, dampak dari stres yang berkelanjutan bisa sangat merugikan. Dengan mengenali tanda-tanda sindrom ini dan mencari bantuan profesional dari biro psikologi profesional atau jasa konseling psikologi, individu dapat belajar untuk mengelola kecemasan mereka dengan cara yang lebih sehat dan mengurangi dampak negatif pada kesejahteraan mental dan fisik mereka.

Sebagai bagian dari pusat asesmen indonesia, Biro Psikologi Smile Consulting Indonesia menghadirkan solusi asesmen psikologi dan psikotes online berkualitas tinggi untuk kebutuhan evaluasi yang komprehensif.

Referensi:

1. Psikologi UGM. (2021). Mengatasi Kecemasan pada Overachiever. Retrieved from psikologi.ugm.ac.id