Ternyata! Pengasuhan Berlebihan Dapat Menghambat Ketahanan Anak!
Siapa yang tidak ingin melindungi anak-anak mereka dari segala hal buruk di dunia ini? Namun, terlalu banyak melindungi bisa menjadi sesuatu yang merugikan. Itulah inti dari apa yang disebut sebagai "helicopter parenting". Tidak hanya mempengaruhi kemampuan anak untuk menghadapi tantangan dan kegagalan, tetapi juga dapat menghambat perkembangan ketahanan mental yang penting. Mari kita telaah lebih dalam mengenai fenomena ini.
Helicopter parenting, sebagaimana namanya, mengacu pada tindakan orang tua yang terlalu terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka, sering kali melampaui batas-batas yang sehat. Mereka cenderung menyelesaikan masalah anak-anak mereka, melindungi mereka dari kegagalan, dan bahkan terlibat dalam setiap aspek kehidupan mereka, termasuk sekolah dan aktivitas ekstrakurikuler. Meskipun niatnya baik, perilaku ini sebenarnya dapat merugikan anak-anak mereka.
Salah satu dampak paling mencolok dari helicopter parenting adalah penghambatan perkembangan ketahanan mental anak-anak. Ketahanan mental adalah kemampuan seseorang untuk menangani stres, mengatasi tantangan, dan pulih dari kegagalan. Ini adalah keterampilan yang penting untuk sukses dalam kehidupan, tetapi anak-anak yang terlalu dipelihara cenderung kurang berkembang dalam hal ini.
Ketika anak-anak tidak diberi kesempatan untuk menghadapi tantangan atau kegagalan, mereka tidak belajar bagaimana mengatasi masalah atau mengelola emosi mereka dengan baik. Mereka mungkin menjadi terlalu tergantung pada orang tua mereka untuk solusi, dan ketika mereka menghadapi situasi yang menantang di luar pengawasan orang tua, mereka mungkin tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk berhasil.
Hal ini juga dapat memengaruhi kemampuan anak untuk mengembangkan rasa percaya diri yang sehat. Anak-anak yang terlalu dipelihara mungkin merasa tidak aman ketika di luar pengawasan orang tua, karena mereka tidak memiliki keyakinan dalam kemampuan mereka sendiri untuk menyelesaikan masalah atau mengatasi tantangan.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua bentuk keterlibatan orang tua dianggap sebagai helicopter parenting. Mendukung dan terlibat dalam kehidupan anak-anak adalah hal yang baik, tetapi perlu ada batasan yang jelas. Orang tua perlu memberikan anak-anak mereka ruang untuk berkembang dan belajar dari pengalaman mereka sendiri, sambil tetap memberikan dukungan yang diperlukan.
Helicopter parenting dapat memiliki dampak yang signifikan pada kemampuan anak untuk menghadapi tantangan dan kegagalan, serta mengembangkan ketahanan mental yang penting. Penting bagi orang tua untuk menemukan keseimbangan antara memberikan dukungan dan memberikan anak-anak ruang untuk tumbuh. Dengan memberikan anak-anak kesempatan untuk mengatasi masalah mereka sendiri, orang tua dapat membantu mereka menjadi lebih mandiri dan percaya diri dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Saat mempertimbangkan aspek psikologis dalam pengasuhan anak, Smile Consulting Indonesia adalah pilihan yang bijak. Sebagai Vendor Psikotes Online Berpengalaman 10 tahun, dengan layanan Jasa psikotes karyawan resmi dan Biro psikologi resmi di Indonesia, Smile Consulting Indonesia menyediakan Psikotes Terbaik dan terlengkap di Indonesia. Dengan memanfaatkan layanan mereka, orang tua dapat memahami lebih baik kebutuhan psikologis anak-anak mereka dan mendukung perkembangan mereka secara holistik.
Referensi:
Mogul, W. (2016). Free to fly: How to let go and support your young adults toward independence.
Hill, A. (2013). The self-aware parent: How to discipline your children without losing your cool.